Text
JENDRAL POLISI R.S. SOEKANTO TJOKRODIATMODJO
R.S. SOEKANTO TJOKRODIATMODJO, Kepala Kepolisian RI pertama dan terlama (1945-1959), dikenal visioner, disiplin, jujur, dan konsisten terhadap komitmen dalam membentuk dan membangun Kepolisian Nasional. Dalam hal ini, Soekanto telah membuktikan komitmen dan profesionalismenya dalam melaksanakan fungsi dan tugas kepolisian yang memegang teguh politik negara selama 14 tahun menjabat Kepala Kepolisian Negara RI. Pengalamannya, baik berupa pe mikiran maupun tindakan, yang terkonstruksi sebagai remembered history menjadikan kehadirannya membawa warna dan pengaruh yang harus diingat dan dicatat sebagai bagian dari perjalanan unik sejarah Kepolisian Indonesia khususnya dan sejarah bangsa Indonesia umumnya.
Harian Kompas pada 26 Agustus 1993 menulis obituarium R.S. Soekanto dengan judul ”Bapak Polisi Indonesia yang Jujur Itu Telah Tiada. Beberapa kesan yang dikutip dari artikel itu:
• Mantan Kapolri (1968-1971) Jenderal Pol. (Purn.) Hoegeng Imam Santoso: ”Pak Kanto orang yang patut dicontoh. Dia meletakkan jiwa kepolisian, polisi harus jujur dan mengabdi kepada masyarakat. Tanpa Pak Kanto, polisi sudah berantakan. Di zaman Jepang, Pak Kanto yang jadi instruktur sudah mendidik kami dengan jiwa keindonesiaan. Saya ingat, Pak Kanto pernah marah kepada saya. Tanpa kemarahan Pak Kanto, saya tidak begini.... ”
• Mantan Kapolri (1978-1982) Jenderal Pol. (Purn.) Prof. Dr. Awaloedin Djamin, MPA: ”Soekanto orang paling sederhana. Lihatlah, ketika meninggal ia tidak punya apa-apa. Padahal, ia berkuasa sebagai Kepala Kepolisian Negara RI selama 14 tahun. Dia tidak ada duanya, disegani dan memiliki kharisma yang besar terhadap semua jajaran Polri. Soekanto pantas disebut sebagai Bapak Kepolisian Indonesia...”
• Mantan Deputi Soekanto dan Komandan Mobile Brigade Indonesia (1952-1959) Mayjen Pol. (Purn.) M. Jasin (Pahlawan Nasional): ”Soekanto seorang pejuang besar dan berdisiplin tinggi. Ia selalu berucap, tanpa disiplin aparat akan rusak....”
• Prof. Dr. Meutia Hatta: ”Pak Kanto memiliki kedekatan dengan ayahanda saya, Mohammad Hatta (Wakil Presiden RI/Perdana Menteri). Dia adalah tokoh yang amat jujur. Kehadiran buku yang mengisahkan perjalanan hidup Kapolri pertama ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran, bukan hanya dalam lingkup Polri, melainkan juga di masyarakat, mengingat dewasa ini sulit menemukan sosok pemimpin jujur dan sederhana yang diimpikan bangsa Indonesia.”
B02517F | SR 923.1 AWA j | My Library (923) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain